Pembelajaran Aktif ala Jepang dan Kurikulum 2013



Pro dan kontra kurikulum 2013 membuat saya tergugah untuk membantu rekan-rekan guru IPA SMP dan SMA dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Karena saya hanya pensiunan yang tidak punya jabatan dan wewenang, yang dapat saya lakukan hanya menjadi guru di sekolah swasta dan melaksanakan pembelajaran aktif ala Jepang pada setiap pertemuan pembelajaran di sekolah tempat saya mengajar. Selama saya mengajar, saya akan membuka kelas yang saya ajar untuk diamati dan dipelajari oleh siapapun dan siswa saya terbuka untuk diuji oleh siapa pun. Keterbukaan itu dimaksudkan untuk menyosialisasikan pembelajaran tersebut  pada rekan-rekan guru, khususnya guru IPA SMP dan guru Fisika, Kimia, dan Biologi SMA.
Saya menggunakan pembelajaran aktif ala Jepang, karena belum ada pembelajaran aktif ala Indonesia dan pembelajaran tersebut tidak bergitu dikenal di Indonesia. Untuk selanjutnya saya sebut saja pembelajaran aktif ala Jepang itu sebagai pembelajaran DMKK, karena terdiri dari kegiatan utama dialog mendalam dan kegiatan kelompok (praktik tanpa LKS).
Dialog mendalam pada DMKK berbeda dengan dialog mendalam pada DD/CT (Deep Dialogue/Crtical Thinking). Dialog mendalam pada DMKK dilaksanakan dengan guru mengajukan pertanyaan utama yang merupakan pertanyaan yang membuat siswa berpikir tingkat tinggi dan mendalam dengan mengerahkan segenap pengetahuan dan wawasannya. Setelah siswa menjawab pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan susulan yang mengejar jawaban siswa, sehingga siswa berpikir lebih mendalam. Dialog (tanya-jawab) tidak berhenti setelah mendapat jawaban yang benar, melainkan berhenti jika pemahaman siswa sudah mendalam. Itulah sebabnya mengapa siswa Jepang menduduki peringkat lima terbaik di dunia pada PISA tahun 2003, 2006, dan 2009.
Pembelajaran DMKK merupakan pembelajaran tanpa model-model pembelajaran, karena itu ada perbedaannya dengan model-model pembelajaran. Walaupun berbeda tetapi dapat digunakan untuk kurikulum 2013, karena memenuhi tuntutan kurikulum 2013. Perbedaan antara model-model pembelajaran dan DMKK antara lain sebagai berikut ini.
Model-model Pembelajaran
DMKK
Pembelajaran pada setiap pertemuan pembelajaran relatif berbeda sesuai dengan model yang digunakan.Pembelajaran pada setiap pertemuan pembelajaran relatif sama, yaitu dialog mendalam  dilanjutkan dengan kegiatan kelompok.
Langkah-langkah pembelajaran mengikuti model pembelajaran yang digunakan.Langkah-langkah pembelajaran  divariasikan antara kegiatan klasikal (dialog mendalam), kegiatan kelompok, dan kegiatan individual
Lebih mengandalkan kegiatan siswa mengisi LKS pada kegiatan kelompok praktik atau bukan praktik.Lebih mengandalkan kegiatan dialog antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa tanpa LKS.
Siswa tidak belajar cara merencanakan percobaan, karena sudah ada dalam LKS.Siswa belajar cara merencanakan percobaan, karena tidak ada LKS.
Harus menggunakan alat/media  sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan.Dapat menggunakan alat/media  sesuai dengan ketersediaan alat/media di sekolah.
Rencana pembelajaran merupakan rencana yang pasti, karena harus mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditetapkan.Rencana pembelajaran baru merupakan perkiraan mengenai yang akan dilaksanakan, karena harus mengikuti perubahan situasi belajar yang dibutuhkan siswa.
Pelaksanaan pembelajaran harus sama dengan RPP.Pelaksanaan pembelajaran boleh tidak sama dengan RPP.
Memberitahukan tujuan pembelajaran dan basa-basi lainnya pada awal pembelajaran merupakan kegiatan penting, agar siswa memahami kompetensi yang akan diperolehnya setelah belajar dan siap belajar dengan baik.Waktu pembelajaran harus digunakan seefisien mungkin dan  pada awal pembelajaran pikiran siswa masih segar siap untuk belajar, karena itu tujuan pembelajaran tidak perlu diberitahukan pada siswa dan basa-basi lainnya di awal pembelajaran harus dihindari.
Pada setiap akhir pertemuan pembelajaran harus ada tes untuk siswa, agar mengetahui perkembangan hasil belajar siswa.Tes untuk siswa dapat dilaksanakan sewaktu-waktu, tidak harus pada setiap akhir pembelajaran. Perkembangan hasil belajar siswa sudah diketahui secara riil dari dialog guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

Comments